Gigi merupakan alat tubuh yang sangat berguna bagi manusia.
Dengan gigi, manusia dapat dengan mudah mengunyah makanan menjadi bagian yang
lebih kecil sehingga dapat dengan mudah dicerna oleh tubuh. Demikian juga
dengan mulut, di dalamnya terdapat zat-zat serta saliva yang akan membantu dalam
mencerna dan mengunyah makanan. Makanan yang telah masuk ke tubuh akhirnya akan
diserap nutrisi oleh tubuh.
Namun, kesehatan serta perawatan gigi dan mulut belum
mendapatkan perhatian yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia. Aturan
periksa gigi setiap 6 bulan sekali hanya menjadi slogan semata. Kebanyakan masyarakat
Indonesia hanya akan pergi ke dokter gigi bila telah merasakan sakit gigi yang
parah dan hal ini berarti sakit gigi yang diderita sudah menjadi stadium
tingkat lanjut. Hasilnya, gigi yang sebenarnya dapat disembuhkan terpaksa harus
dicabut. Tercabut salah satu gigi akan sangat berdampak bagi aktivitas
mengunyah itu sendiri. Selain mengurangi daya kunyah makanan, akan berdampak
pula pada segi estetika.
Salah satu penyakit pada gigi dan mulut adalah karies gigi.
Menurut data epidemiologi, karies gigi paling banyak menyerang pada usia
anak-anak sampai remaja (5-17 tahun) sebanyak 59%. Pada penyakit karies gigi
ini sekali terserang memerlukan perawatan yang apabila tidak ditangani secara
benar maka akan semakin parah dan memerlukan biaya perawatan yang semakin
mahal. Karies ini disebabkan karena adanya plague dan bakteri yang bersarang di
mulut karena sisa-sisa makanan. Kondisi demikian menjadikan mulut menjadi asam
sehingga lama kelamaan akan mengkikis dan merusak email gigi. Faktor resikonya
adalah makan tinggi karbohidrat. Karies gigi pada masa awal sangat sulit
dideteksi, namun pada tahap lanjut gigi akan peka terhadap rasa manis, makanan
dingin dan panas.
Selain karies, gigi juga sangat rentan menderita gum
disease. Bila karies paing banyak menyerang anak sampai remaja, makan gum
disease ini merupakan penyebab utama kejadian hilangnya gigi pada orang dewasa.
Penyebabnya adalah tertumpuknya plague menjadi calculus. Sementara penyebab
lain adalah karena kehamilan dan merokok. Tanda awal adalah kemerahan pada
gusi, keluar darah pada saat menggosok gigi dan bau mulut.
Kesehatan gigi dan mulut sangat berpengaruh terhadap kesehatan.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa orang dengan penyakit periodontal memiliki
resiko mendapatkan coronary artery disease daripada orang dengan gigi dan mulut
yang sehat. Semenatar pada penyakit gum disease mempunyai hubungan dua arah
dengan penyakit diabetes. Selain itu, penyakit gusi berat juga berhubungan
dengan kejadian heart attack, stroke dan kidney disease. Oleh karena itu,
alangkah baiknya bila kita menjaga kesehatan gigi dan mulut kita sejak awal.
Bukankah lebih baik mencegah dari pada mengobati?
artikel ini mengingatkan saya untuk selalu menjaga kesehtan gigi.
ReplyDeletecara mengeluarkan ulat gigi
cara mengatasi penyakit maag
cara menghilangkan bekas jerawat