Tuesday, 11 December 2012

Analisis Logistik di Bagian Farmasi Rumah Sakit Kanker Dharmais



Berikut adalah manajemen logistik persedian farmasi di Rumah Sakit Kanker Dharmais. RS Kanker Dharmais adalah rumah sakit berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang merupakan instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Semua persediaan farmasi di RS Kanker Dharmais dikelola oleh Instalasi Farmasi sesuai dengan pelayanan farmasi satu pintu sesuai dengan Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI. Meskipun demikian beberapa fungi seperti fungsi seleksi, fungsi pengadaan, fungsi penerimaan dan fungsi pembiayaan masih dikelola oleh instalasi atau bagian lain.

Saat ini Instalasi Farmasi RS Kanker Dharmais telah menggunakan beberapa metode pengendalian persediaan seperti pencatatan dengan kartu persediaan, pencatatan komputerisasi dan metode persediaan minimum-maksimum.

Persediaan farmasi di RS Kanker Dharmais berdasarkan kelompok penggunanya digolongkan menjadi persediaan reguler untuk pasien dengan tanggungan individu maupun jaminan perusahaan, ASKESSOS untuk pasien jaminan PT. ASKES dan Jamkesmas untuk pasien yang dijamin oleh Pemerintah. Dengan banyaknya item persediaan farmasi maka memerlukan biaya investasi yang besar pula yang dilekuarkan oleh Instalasi Farmasi seperti yang terlihat di dalam tabel berikut:

Tabel  Perbandingan Biaya Pembelian Persediaan Gudang RS Kanker Dharmais
Persediaan
Total Biaya Pembelian
Persentase dari Total Biaya
Farmasi
Rp 61.828.720.247, 64
85,55
Gizi (Makanan)
Rp 1.408.287.648,62
1,95
Alat Kebersihan
Rp 476.721.411,6
0,66
Alat Tulis Kantor
Rp 149.065.839,25
0,21
Cetakan Non Medis
Rp 346.411.800
0,48
Patologi Klinik
Rp 6.175.826.231
8,54
Penunjang Komputer
Rp 418.191.668,3
0,58
Alat Teknik dan Suku Cadang
Rp 199.245.698
0,28
Total
Rp 72.275.715.673,98
100
Sumber: Data Berita Acara Inventarisasi Persediaan Gudang Tahun 2008 dan Laporan Rekapitulasi Hutang Tahun 2008


Studi Kasus

Fungsi pengelolaan persediaan farmasi di RS Kanker Dharmais tidak hanya dilakukan oleh Instalasi Farmasi saja namun juga kelola oleh bagian lain agar ada pengawasan dari pihak selain instalasi Farmasi, misalnya fungsi seleksi (pemilihan) dilakukan Panitia Farmasi dan Terapi, sedangkan fungsi pengadaan barang dilakukan oleh Bagian Logistik, fungsi penerimaan dikelola oleh Panitia Penerimaan Barang dan fungsi pembiayaan dikelola oleh Bagian Keuangan.

Berdasarkan tebel di atas dapat dilihat bahwa biaya pembelian persediaan farmasi seperti aat kesehatan, bahan kimia, reagen dan obat-obatan adalah yang terbesar dibandingkan biaya pembelian logistik yang lainnya. Oleh karena banyaknya dan beragamnya persedian farmasi serta tingginya biaya investasi untuk pembelian persedian farmasi, maka dibutuhkan suatu sistem pengendalian yang tepat. Pengendalian persediaan adalah upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk menjamin tersedianya barang dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pada waktu dan tempat yang tepat. Selain itu, fungsi pengendalian persediaan adalah untuk menjaga keseimbangan antara besarnya manfaat yang diperoleh dari persediaan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Beberapa metode pengendalian persediaan diantaranya adalah metode pencatatan degan kartu persediaan, metode pencatatan persediaan secara komputerisasi, metode persediaan minimum-maksimum, Analisis ABC dan  perkembangan Analisis ABC (Analisis ABC Indeks Kritis, Economic Order Quantity).

Saat ini Instalasi Farmasi RS Kanker Dharmais telah menggunakan beberapa metode pengendalian persediaan seperti pencatatan dengan kartu persediaan, pencatatan komputerisasi dan metode persediaan minimum-maksimum. Namun, Instalasi Farmasi di  RS Kanker Dharmais belum menggunakan metode pengendalian yang mengelompokkan persediaan farmasi berdasarkan nilai investasi dan metode pengendalian yang mempertimbangkan biaya persediaan yang terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Padahal dengan penerapan metode pengendalian yang mengelompokkan persediaan farmasi berdasarkan nilai investasi, bagian Instalasi Farmasi akan dapat mengetahui persediaan farmasi apa saja yang termasuk dalam kelompok persediaan farmasi yang memiliki nilai investasi yang paling tinggi, sedang dan rendah sehingga dari data investasi tersebut dapat ditentukan metode pengawasan yang tepat untuk diterapkan pada masing-masing kelompok obat. Sedangkan dengan metode pengendalian yang mempertimbangkan biaya persediaan maka akan diketahui jumlah pemesanan persediaan farmasi yang paling ekonomis, yaitu jumlah pemesanan yang memiliki biaya pemesanan dan penyimpanan yang minimal sehingga rumah sakit dapat meningkatkan efisiensi biaya persediaan farmasi.  Kelebihan penggunaan metode pengelompokan persediaan farmasi berdasarkan nilai investasi dan metode pengendalian yang mempertimbangkan biaya persediaan ini sesuai dengan bentuk RS Kanker Dharmais yaitu Badan Layanan Umum yang memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

1 comment:

  1. Casino site - luckyclub.live
    Casino Site. Live Casino Games. In-game Slots. luckyclub.live Jackpotpot-making. Live Casino. Roulette. Live Casino. Live Casino. Poker. Live Casino. Best Online Casinos.

    ReplyDelete